Bisutun (a.k.a. Bisitun, Behistun, and Bahistun)
"Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"
( 2 Tawarikh 36:23 )
Alkitab mencatat tentang Raja Persia - media dalam kitab 2 Taw 36:22-23; Ezra 1:1-6; Juga Yes 44:21-45:13. sebelum abab ke 19 (1800-an), para pengkritik injil mengatakan bahwa cerita ini hanya mitos. Lewat Penemuan prasasti Bisutun ini, semuanya terbukti [......]
Prasasti Behistun/Bisutun yang terdapat di gunung bisutun lokasinya di Kermanshah salah satu provinsi dari Iran.
Tulisan dalam prasasti ini di tulis dalam tiga bahasa utama yang di pakai pada masa Kerajaan Persia yaitu: Bahasa Persia kuno, Bahasa Elam dan bahasa Babylon.
Prasasti Bisutun yang tingginya 300 ft dari tanah di terjemahkan oleh Seorang Perwira tentara Inggris, Sir Henry Rawlinson. Rawlinson menerjemahkannya dalam dua periode yaitu antara tahun 1835 dan 1843,dengan bantuan dari batu Roseta yang di temukan, untuk menerjemahkan bahasa ini. yang pertama adalah bahasa Persia Kuno, selanjutnya bahasa Elam dan babylon pada tahun 1843. bahasa babylon di tulis dalam bentuk akkadian : bahasa kedua kaum semitic.
Dekskripsi dari catatan Sir Henry Rawlinson:
George Rawlinson, adik Sir Henry Rawlinson's, Menjelaskan hubungan Saka/Gimiri dengan prasasti Bisutun serta Pembuangan bangsa yahudi dalam bukunya:
"We have reasonable grounds for regarding the Gimirri, or Cimmerians, who first appeared on the confines of Assyria and Media in the seventh century B.C., and the Sacae of the Behistun Rock, nearly two centuries later, as identical with the Beth-Khumree of Samaria, or the Ten Tribes of the House of Israel."
(George Rawlinson, note in his translation of History of Herodotus, Book VII, p. 378)
Prasasti menulis dalam bahasa Persia kuno dan elam tentang saka, Sacae atau Scythian yang diketahui bangsa Babylon sebagai Gimirri atau Cimmerian ( orang samaria ). Ini penting sebab di katakan Bangsa Assyria sebagai kerajaan di sebelah utara yakni Israel “ Tempat Kumri”( "House of Khumri") di namakan berdasarakan nama raja Israel Omri yang memerintah pada abad ke 8 SM jadi "Khumri", "Omri", dan "Gimiri" adalah sama.
Alkitab mencatat ini dalam 1 Raja-raja 16:16:
Setelah rakyat yang berkemah itu mendengar orang mengatakan: "Zimri telah mengadakan persepakatan, dan iapun telah membunuh raja," maka pada hari itu juga, di tempat perkemahan, seluruh Israel menobatkan Omri, panglima tentara, menjadi raja atas Israel.
Sekali lagi Arkeology membuktikan kebenaran alkitab
sumber
0 komentar:
Posting Komentar