11 ALASAN UNTUK MEMPERCAYAI SANG PENCIPTA MENJADI MANUSIA
1). Seorang Perawan Mengandung
Jika Maria berkata benar, maka bayinya tidak mempunyai ayah manusia. Ia menyatakan bahwa seorang malaikat telah menampakkan diri kepadanya dan memberitahu dia bahwa ia akan mengandung seorang putra dari Roh Allah, dan bahwa anak ini, yang harus dinamainya Yesus, akan menjadi Putra Allah (Luk. 1:26-35). Jika Maria berbohong, maka malam kelahiran Yesus tidaklah kudus, dan satu-satunya yang diam adalah kebenaran. Tetapi, bagaimana kita bisa mengetahuinya? Bagaimana kita bisa menganggap serius suatu kisah yang biasanya dianggap pantas ditertawakan karena tidak dipercayai. Jawabannya ada dalam bagian selanjutnya. Jika tidak ada saksi-saksi ataupun bukti-bukti, kita bisa mengabaikan pernyataan-pernyataan Maria. Jika kehidupan putranya sama saja dengan kehidupan lainnya, pernyataannya tentang kelahiran dari seorang perawan akan menjadi hal termudah untuk dihilangkan dari seluruh kisah.
HOSEA
Hosea Menikah dengan Pelacur
Hosea adalah nabi yang dipanggil melayani Tuhan pada abad ke-8 SM di kerajaan Israel Utara, dengan ibu kota Samaria, yang diperintah oleh Raja Yerobeam II. Secara politik dan ekonomi, keadaan Israel Utara sangat baik. Namun, keadilan sama sekali tidak terlaksana. Orang kaya menindas orang miskin. Bahkan, di pengadilan, si kaya atau orang penting akan dengan mudah menyogok pejabat untuk menindas kaum lemah. Kerajaan itu sudah sangat murtad kepada Tuhan. Mereka menyembah ilah-ilah yang menjijikkan dan melupakan Tuhan. Yerobeam sendiri beribadah kepada anak lembu emas. Dalam kondisi seperti itu, Allah mengutus hamba-Nya, Hosea, untuk memperingatkan bangsa itu agar berbalik kepada Tuhan. Pada awal pelayanan Hosea, Tuhan menyuruhnya menikah dengan seorang pelacur bernama Gomer. Pernikahan itu melambangkan hubungan antara kasih Allah dan umat Israel yang murtad. Hosea yang senantiasa mengasihi Gomer melambangkan Allah yang senantiasa mengasihi umat Israel sekalipun mereka telah meninggalkan-Nya dengan menyembah banyak ilah. Gomer, sang pelacur yang telah menjadi istri Hosea, melambangkan umat Israel yang tidak setia kepada Tuhan. Dalam hal itu, kasus pernikahan Hosea dengan Gomer akan dibahas untuk mengetahui makna serta implikasinya bagi kehidupan anak-anak Tuhan masa kini. Karena banyak orang yang tidak mengerti mengapa Tuhan menyuruh Hosea menikah dengan pelacur, beberapa pendapat seputar pernikahan itu perlu dikemukakan lebih dahulu.
BARNABAS
SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
1. Siapakah Yesus Kristus itu?
Yesus Kristus adalah Anak Allah, dan satu dengan Allah
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16 TB)
Aku (Yesus) dan Bapa adalah satu. (Yohanes 10:30 TB)
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa. Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah. " (Lukas 22:69-70 TB)
Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa. (Yohanes 10:38 TB)
2. Di manakah Yesus sebelum Ia datang ke dalam dunia dan menjadi manusia?
PENGERTIAN ALLAH TRITUNGGAL
Disebut RUANGAN
jika ADA PANJANG dan ADA LEBAR dan ADA TINGGI
Jika TIDAK ADA PANJANG maka tidak akan dikatakan RUANGAN..!!
Jika TIDAK ADA LEBAR maka bukanlah dikatakan RUANGAN..!!
Jika TIDAK ADA TINGGI maka tidak akan dikatakan RUANGAN..!!
ADA PANJANG...
ADA LEBAR...
ADA TINGGI...
TERDIRI DARI 3 (Tiga) BAGIAN namun SATU-KESATUAN yang disebut RUANGAN..!!!
Begitu juga ALLAH
ADA BAPA
ADA ANAK
ADA ROH KUDUS
TERDIRI DARI 3 (Tiga) PRIBADI namum SATU-KESATUAN yang disebut ALLAH...!!!
Akankah saudara2ku
MAMAHAMI ALLAH YANG TAK TERBATAS DAN TAK TERSELAMI OLEH AKAL LOGIKA MANUSIA YANG TERBATAS INI,.... namun mari kita coba mengurai RAHASIA ALLAH TRITUNGGAL tersebut...!!!
Allah Tritunggal
I. Pendahuluan
Memahami mengenai Allah harus dimulai dari kesadaran bahwa Allah tak terbatas, melampaui akal manusia yang sangat terbatas. Jadi, bagaimana mungkin manusia bisa mempelajari dan “mengurung” Allah yang tidak terbatas di dalam akalnya yang terbatas. Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa menjelaskan siapa Allah. Kita dapat mengenal Allah sebatas DIA menyatakan diri-Nya kepada manusia di dalam Firman Allah (Alkitab).
Kemudian harus diingat bahwa ketika berbicara tentang Allah, kita berbicara mengenai hakikat Allah yang Roh adanya (Yoh 4:24), bukan materi; tidak terbatas pada ruang dan waktu (Mazmur 93:2), dan tentu tidak seperti kita, manusia yang bersifat materi (Mazmur 90: 4-6).
Langganan:
Postingan (RSS)