Penciptaan vs Evolusi
Pernahkah seseorang, mungkin seorang anak, bertanya kepada anda asal usul dunia ini ? Dari manakah asalnya manusia ? Darimanakah asalnya matahari, bulan dan bintang ? Berapakah usia bumi dan alam semesta kita ? Barangkali anda mencoba untuk mengingat-ingat buku pelajaran di SMP dan SMA, atau mencoba mengooglenya, dan mendapatkan bahwa mayoritas besar jawaban mengandung satu kata kunci: evolusi.
Terutama di kalangan pelajar dan perguruan tinggi, teori evolusi telah menjadi jawaban standar mengenai asal usul dunia. Dunia sekuler, dan mayoritas komunitas ilmiah, tampaknya sepakat bahwa segala sesuatu di alam semesta ini telah berevolusi selama belasan milyar tahun, bahwa semua materi semesta dulu termampatkan dalam satu titik yang kemudian meledak, dan akhirnya menjadi alam semesta yang indah ini. Teori evolusi berusaha menjelaskan bahwa (maaf!) kakek buyut dari kakek dari kakek dari…dst. kita tidak berbeda jauh dari pemeran utama topeng monyet di jalanan. Dan itu dijelaskan seolah-olah itu adalah proses yang ilmiah dan pasti.
ORANG-ORANG CELAKA
Dalam satu pasal pendek saja, di kitab Habakuk 2:6-19, ada 5 (lima) kata "CELAKALAH!" Artinya, Firman TUHAN ini harus benar-benar kita perhatikan, harus benar-benar kita cermati untuk menghadapi tahun-tahun ini. Jangan sampai kita menjadi bagian dari jenis-jenis orang yang akan celaka sbb:
1. TERLIBAT HUTANG / MAKAN UANG ORANG
"KEJATUHAN LUCIFER"
1. "SEBELUM MENCIPTAKAN BUMI, TUHAN NGAPAIN???"
Pada waktu sekolah Theology, salah seorang rekan pernah bertanya seperti itu kepada salah satu Guru Besar kami, "Pak, sebelum menciptakan bumi, TUHAN ngapain???". Lalu beliau menjawab dengan santai, "Sebelum TUHAN menciptakan bumi, TUHAN berjalan2 di-sebuah Taman di-Sorga. TUHAN mendekati sebuah pohon, IA mematahkan salah satu rantingnya, menyisik ranting itu sampai menjadi sebuah tongkat kecil, lalu dipukulkan ke-jidatmu!!! BLETAK!!!" Wakakakakak........waktu itu kami tertawa terpingkal2. Kita memang nggak bisa menjangkau pikiran TUHAN ya? Karena............
KESAKSIAN RAJA SURAKARTA/SOLO "PAKU BUWONO XIII" (KANJENG SINUHUN TEDJO WOELAN)
Sebuah kesempatan istimewa Tabloid GLORIA diperkenankan mewawancarai Raja Surakarta Pakoe Boewono XIII bernama Sinuhun Tedjo Woelan. Dalam wawancara eksklusif ini, terkuak pengakuan sosok Pakoe Boewono xiii telah melihat dan bertemu Isa Almasih, yang disebut-sebut Ratu Adil. Bagaimana kisahnya berikut petikan wawancara Andriant wartawan Gloria dengan Sihuhun Tedjo Woelan: Pakoe Boewono XII
JABATAN "PASTOR" ITU ISTILAH KATOLIK ATAU KRISTEN ?
KASUS 1
Dalam sebuah Diklat calon Pendeta, ada seorang Dosen yang bergelar DR. (Doctor of Ministry, salah satu gelar doktor yg dianggap terendah dalam jajaran Theology). Dia sedang mengajar para calon Pendeta baru itu & menyampaikan kritik begini : "Saya ini heran dengan Pendeta2 zaman sekarang. Kok nggak mau pake jabatan PDT (Pendeta), tapi lebih seneng pake jabatan PS (Pastor). Padahal yg bener kan Pendeta, bukan Pastor."
Menggembala 5 domba tapi sehat semua VS menggembala 1000 domba tapi penyakitan
Reformasi Yang Berani
Dalam Kristen yang dimaksud “Reformasi” hanya mungkin jika didahului dengan pengakuan dosa. Reformasi Kristen, seperti dijelaskan dalam Ezra pasal 9-10 adalah reformasi yang didasari dengan pertobatan. Di sanalah dibangun hidup yang berdamai dengan Allah. Perdamaian itu juga yang kemudian menjadi semangat di dalam hidup orang percaya. Reformasi juga harus mampu merubuhkan bangunan yang lama. Perilaku dan sikap-sikap yang tidak berkenan di hadapan Allah haruslah dibuang, tanpa ada yang tersisa. Sesudah itu barulah dapat dibangun bangunan yang baru. Bangunan yang didirikan sesuai dengan firman Allah. Itulah yang disebut dengan reformasi yang sejati, yaitu kembali menjadi baru. Dimana semangat kristiani? Dimana spiritnya orang kristiani, yang katanya sudah mengalami reformasi yang sejati, dengan menerima pertobatan dari Tuhan?
Injil Barnabas
Apakah Injil Barnabas itu dan bagaimana sejarahnya sehingga menjadi ada?
Pada tahun 1709, John Toland di Amsterdam menerima dari Cremer, kanzelir Raja Prusia, sebuah naskah berjudul 'Injil Barnabas' dalam bahasa Itali, naskah mana sampai saat ini masih disimpan di perpustakaan di Wina. Pada tahun 1718 'Injil Barnabas' mulai disebut dalam karangan John Toland yang berjudul 'Nazarenus or Jewish, Gentile and Mahometan Christianity'.
Pada tahun 1709, John Toland di Amsterdam menerima dari Cremer, kanzelir Raja Prusia, sebuah naskah berjudul 'Injil Barnabas' dalam bahasa Itali, naskah mana sampai saat ini masih disimpan di perpustakaan di Wina. Pada tahun 1718 'Injil Barnabas' mulai disebut dalam karangan John Toland yang berjudul 'Nazarenus or Jewish, Gentile and Mahometan Christianity'.
Langganan:
Postingan (RSS)